Kamis, 26 Februari 2009

Sarjana VS Entreperneur (Part 1)

Bob Sadino, seorang entreperneur sejati mengatakan "dari pada jadi orang pintar yang banyak tahu namun gak ada bisa lebih baik jadi orang bodoh yang tapi banyak bisa"

Bagaimana menurut anda-anda semua??hehe......
ngerti gak maksud perkataan Bob Sadino tadi? yang saya tanggap sih, maksudnya, orang pintar yang banyak tahu belum tentu bisa melakukan apa yang dilakukan orang bodoh tapi bisa.
bingung juga ya??

gini deh.......bahasan kita kali ini ialah tentang bagaimana menjadi entrepeneur. Kebanyakan Ibu-ibu dan para orang tua ingin anaknya bisa jadi sarjana. "PADAHAL", diluar sana banyak banget sarjana2 yang masih nganggur, sekitar lebih dari satu juta sarjana Indonesia mengganggur. Dan sudah pasti kalo para calon sarjana yang di idam-idamkan para Orang tua adalah calon nganggur juga.

Para orang tua mengganggap kalo jadi Sarjana dan kerja dikantor itu lebih baik dari pada seorang wirausaha. memang bener..., siapa sih yang gak mau hidupnya aman, nyaman, tentrem, gaji tetep ada dan serba berkecukupan karena kerja kantoran, apa lagi kalo udah naek jabatan. semua orang juga mau mencapai tahap seperti itu. namun pertanyaannya apakah kita semua sudah bisa mencapai tahap seperti itu??? mmmmmm.......kayanya nggak deh...

Salah satu hal yang sedang di kampanyekan oleh Bob Sadino adalah bagaimana menanamkan jiwa entreperneur dalam setiap pola pikir masyarakat Indonesia.khususnya para sarjana yang hanya dibekali dengan teori,hapalan buku-buku dan dicekoki dengan banyaknya informasi sehingga mereka disebut tahu(Pintar)tanpa tahu bagaimana untuk bisa bertahan hidup tanpa bantuan orang lain.
Mereka lah yang digolongkan dengan golongan tahu tapi gak bisa.

dari pada jadi orang yang pintar dan banyak tahu, mending jadi orang bodoh yang bisa. orang yang tahu belum tentu bisa mempraktekanya, tapi orang yang bisa sudah pasti tahu karena dia bisa mempraktekannya..

udah ngudeng ga?

sebelum kita lanjutin kita harus paham dulu maksudnya perkataan tadi, jadi biar lebih ngerti saya kasih contoh..

Alkisah, ada dua orang profesor yang tahu segala hal. semanya mereka tahu. ribuan buku telah dibaca dan ada dalam otak mereka.mereka berdebat siapa yang paling tahu diantara dua profesor tadi. Sampai suatu hari mereka pergi kasebuah sungai untuk memperdebatkan siapa yang paling tahu tentang apapu yang ada disungai. disungai tersebut, sang profesor bertemu dengan seorang tukang perahu yang gak punya pendidikan apapun. lalu si Profesor menyuruh sang tukang perahu untuk menanyakan hal apapun pada Profesor tadi. si tukang perahu bingung.., ya iyalah dia bingung karena dia gak tahu apa2, nyari pertanyaan aja dia bingung. akhirnya si tukang perahu bertanya"anda tahu cara berenang?" tentu....saya tahu cara berenang, jawab Sang Profesor dengan lugasnya sembari mempraktikan sedikit gerakan tangan dan tekhnik2 kakinya harus seperti apa sesuai dengan buku yang pernah ia baca. dengan pastinya menjelaskan setiap detail tekhnik berenag. dan si tukang perahu pun terkagum2 dengan pengetahuan sang Profesor tadi.untuk meneruskan perdebatan kedua profesor tadi, maka profesor menyuruh tukang perahu untuk mengantarkan mereka ketengah sungai, guna mencari sesuatu untuk ditanyakan apa mereka bisa tahu.

ditengah sungai, tiba-tiba perahu itu terbalik dan tukang perahu beserta kedua profesor tercebur kedalam sungai. Sang profesor keliatan hampir tenggelam dan susah buat bernafas.sang profesor panik apa yang harus mereka lakukan ditengah kesulitan itu. tiba-tiba sang tukang perahu berenang dan menolong kedua profesor itu....

udah ngerti????

pembahasan selanjutnya kita lanjutin nantiya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar